Selasa, 29 Mei 2012

MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK


A.    Uraian Model Pembelajaran Sinektik
1.      Pengertian Model Sinektik
Sinektik berarti strategi mempertemukan berbagai macam unsur, dengan menggunakan kiasan untuk memperoleh satu pandangan baru. Selanjutnya Model Sinektik berorientasi meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, ekspresi kreatif, empati dan wawasan dalam hubungan sosial.
Sinektik merupakan suatu pendekatan baru yang menarik guna mengembangkan kreativitas, model sinektik biasa digunakan untuk keperluan mengembangkan “aktivitas kelompok” dalam organisasi industri, di mana individu dilatih untuk mampu  bekerja sama satu dengan yang lainnya dan nantinya berfungsi sebagai orang yang mampu mengatasi masalah (problem-slovers) atau sebagai orang yang mampu mengembangkan produksi (products-developers).

2.      Tujuan dan Asumsi
Dalam model sinektiks ini pada empat ide yang menentang pandangan lama tentang kreativitas seperti berikut :
a.       Kreativitas sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua orang setiap hari bergulat dengan masalah yang menuntut kreativitas dalam berbagai bidang kehidupan. Oleh karena itu model ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah, mengekspresikan sesuatu secara kreatif, menunjukkan emphathy, dan memiliki wawasan sosial.
b.      Proses kreativitas bukanlah hal misterius. Proses ini dapat melatih seseorang secara langsung sehingga dapat meningkatkan kreativitasnya.
c.       Penemuan yang kreatif pada hakikatnya sama dalam berbagai bidang dan ditandai oleh proses intelektual yang melatarbelakangi.
d.      Penemuan yang kreatif dari individu dan kelompok pada dasarnya serupa. Individu dan kelompok membangkitkan ide dan hasil dalam bentuk yang serupa.

3.      Kreativitas Metafora
Inti dari model sintektiks ialah aktivitas metapora yang meliputi analogi langsung, analogi personal dan konflik yang dipadatkan. Kegiatan metaporis bertujuan menyajikan perbedaan konseptual antara diri siswa dengan obyek yang dihadapi atau materi yang dipelajari. Misalnya dengan cara meminta mengendalikan sistem tubuhnya sebagai jaringan transportasi.
Metafora memperkenalkan konsep jarak antar siswa dengan obyek, atau subyek lain, mendorong berpikir original. Sebagai misal, dapat dikemukakan contoh: siswa disuruh memikirkan pelajarannya sebagai sebuah sepatu tua atau sebuah sungai. Kita memberikan struktur, suatu metafora, di mana siswa dapat memikirkan segala sesuatu yang telah dikenalnya melalui suatu pendekatan baru.
Sebaliknya kita dapat menyuruh siswa memikirkan suatu topik baru melalui pendekatan yang telah diketahuinya dan mereka diminta untuk membandingkannya guna transportasi sistem. Aktivitas metaforik membantu para siswa untuk dapat menghubungkan ide-ide dari hal-hal yang telah dikenalnya menuju ke hal-hal baru atau dari suatu perspektif baru menuju ke hal yang dikenal.
Adapun beberapa tipe analogi yang dipergunakan sebagai dasar latihan sinektik yaitu:
Ø  Analogi personal,
Menuntut siswa empati terhadap ide atau objek yang dibandingkan. Siswa menjadi bagian dari elemen fisik suatu problema. Identifikasinya mungkin terhadap individu, binatang, atau benda-benda mati. Analogi personal sangat menekankan  keterlibatan empati. Kerelaan melibatkan diri terhadap obyek sangat dibutuhkan dalam analogi personal, semakin rela melibatkan diri maka semakin besarlah konsep jarak yang diperoleh.  Adapun tingkat keterlibatan individu dalam analogi personal yaitu:
a.        Mendeskripsikan fakta
b.       Mengidentifikasi dengan perasaan
c.        Mengidentifikasi empatetik dengan suatu yang hidup
d.       Identifikasi empatetik dengan benda mati
Manfaat mengenal tingkatan analogi personal ini bukan untuk mengenal bentuk-bentuk aktivitas metaforik, tetapi untuk memberikan tuntunan bagaimana menetapkan konsep yang baik. Dengan analogi akan segera dapat menciptakan jarak yang besar dan lebih memungkinkan siswa memperoleh ide-ide baru.
Ø  Analogi langsung
Analogi langsung merupakan perbandingan dua objek atau konsep. Perbandingan tidak harus identik dalam segala hal. Analogi ini untuk mentransposisikan kondisi-kondisi topik atau situasi permasalahan asli yang pada situasi lain untuk menghadirkan pandangan baru tentang gagasan atau masalah.
Ø  Konflik yang dipadatkan
 Ialah cara mengontraskan dua ide dengan memberi label singkat, biasanya dengan hanya dua kata, misalnya “sangat galak atau sangat ramah “.
Ø  Memberi tekanan pada pertentangan
Memberi tentangan pada pertentangan umumnya berbentuk dua buah kata yang bertentangan misalnya: lesu-agresif; kawan-musuh; dan sebagainya. Pertentangan-pertentangan tersebut memberikan pemahaman yang luas terhadap suatu obyek yang baru. Hal tersebut dapat merefleksi kecakapan siswa untuk menghubungkan dua kerangka berpikir itu terhadap suatu obyek.

4.      Tahap – tahap Model Sinektik
Ada dua strategi yang mendasari prosedur sinektik yaitu :
a.       Strategi pertama ; menciptakan situasi yang baru
Strategiini dirancang untuk mengenl keanehan yang memnuat para siswa memahami masalah, ide, atau produk dalam sesuatu yang baru yang akhirnya memperjelas kreatifitas.
Strategi ini membantu para siswa melihat sesuatu yang dikenalnya melalui sesuau yang tidak dikenal dengan menggunakan analogi – analogi untuk menciptakan konsep jarak. Tahapan dari strategi ini antara lain :
-          Tahap pertama : mendiskribsikan kondisi saat ini
Guru menyuruh siswa untuk mendiskribsikan situasi atau suatu topik yang mereka lihat saat ini
-          Tahap kedua : analogi langsung
Para siswa mengemukakan analogi langsung, salah satu diseleksi dan selanjutnya dikembangkan
-          Tahap ketiga : analogi persona
Para siswa “menjadi ‘analogi yang diseleksinya pada fase kedua
-          Tahap keempat :konflik ditekan
Berdasarkan fase ke dua dan ketiga siswa mengemukakan beberapa konflik dan dipilih salah satu
-          Tahap kelima analogi langsung
Para siswa mengembangkan dan menyaleksi analogilangsung lainnya berdasarkan konflik tadi
-          Tahap keenam meinjau tugas yang sebenarnya
Guru menyuuh para siswa meninjau kembali tugas atau masalah yang sebenarnya dan menggunakan analogi yang terakhir atau maduk pada pengalaman sinektik.


b.      Strategi kedua : memperkenalkan keaehan
Strategi ini dirancang untuk membuat sesuatu yang baru, ide – ide yang tidak dikenal akaan lenih berarti. Strategi kedua, merupakan keanehan, memberikan pemahaman para siswa untuk menambah dan memperdalam hal-hal yang baru atau materi yang sulit.
Berikut adalah tahapan dari strategi yang kedua :
-          Tahap pertama : input tentang keadaan yang sebenarnya
Guru menyajikan suatu informasi yang baru
-          Tahapan kedua : analogi lagsung
Guru mengusulkan analogi langsung dan menyuruh siswa menabarannya
-          Tahapan ketiga : analogi personal
Guru mrnyuruh siswa menjadi analogi langsung
-          Tahapan keempat : membedakan analogi
Para siswa menjelaskan dan menerangkan kesamaan antara materi yang baru dengan analogi langsung
-          Tahapan kelima : menjalaskan perbedaan
Para siswa menjelaskan mana analogi – analogi yang tidak sesuai
-          Tahapan keenam : penjelajahan
Para siswa menjelajahi kembali kebenaran topik dengan batasan-batasan mereka
-          Tahapan ketujuh : membangkitkan analogi
Para siswa memberkan analogi sendiri secara langsung dan menjelajahi persamaan dan perbedaannya.



5.      Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Sinektik
Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran sinektika, sebagai berikut :
Ø  Kelebihan
a.       Strategi ini bermanfaat untuk mengembangkan pengertian baru pada diri siswa tentang suatu masalah sehingga dia sadar bagaimana bertingkah laku dalam situasi tertentu.
b.      Strategi ini bermanfaat karena dapat mengembangkan kejelasan pengertian dan internalisasi pada diri siswa tentang materi baru.
c.       Strategi ini dapat mengembangkan berpikir kreatif, baik pada diri siswa maupun guru.
d.      Strategi ini dilaksanakan dalam suasana kebebasan intelektual dan kesamaan martabat antara siswa.
e.       Strategi ini membantu siswa menemukan cara berpikir baru dalam memecahkan suatu masalah.

Ø  Kelemahan
a.       Sulit dilakukan oleh guru dan siswa yang sudah terbiasa menggunakan cara lama yang menekankan pada penyampaian informasi.
b.      Metode ini menitikberatkan pada  berpikir reflektif  dan imajinatif dalam situasi tertentu, maka kemungkinan besar siswa kurang menguasai fakta-fakta dan prosedur pelaksanaan atau keterampilan.
c.       Kurang memadahinya sarana dan prasarana pendidikan di sekolah-sekolah.






B.     Aplikasi Dalam Bimbingan dan Konseling
Berdasarkan kelebihan – kelebihan dari model sinektik ini, model pemebelajaran seperti ini cocok untuk diterapkan dalam bimbingan dan konseling. Karena guru BK dapat menerapkannya dalam membantu siswa dalam mengatai masalah – masalah yang sedang dialami oleh siswa. Dalam model ini siswa diminta unruk berfikir secara kreatif dalam memecahkan masalah – masalan yang sedang dialaminya, guru membantu siswa dalam merangsang pemikiran – pemikiran kreatif yang dimiliki siswa tersebut, sehingga tercipta kerjasama yang baik antara guru dengan siswa. Dan siwa juga bisa memikiran alternatif – alternatif pemecahan masalah yang dialami oleh siswa. Jadi bisa mempersingkat waktu dan siswa tidak terlalu lart dalam masalah yang dialami tersebut.



















5 komentar:

  1. Apakah model sinektik dapat diterapkan dalam Pembelajaran secara umum?

    BalasHapus
  2. Bagaimana penerapan model sinektik pada mapel ipa??mohon pencerahannya..

    BalasHapus
  3. Dari mana referensinya tentang kelebihan dan kekurangan model sinektik? Buku apa?

    BalasHapus
  4. bisa kirimkan contoh buku model pembelajaran sinektik

    BalasHapus