A. Uraian Model Pembelajaran Sinektik
1. Pengertian Model Sinektik
Sinektik berarti strategi mempertemukan berbagai
macam unsur, dengan menggunakan kiasan untuk memperoleh satu pandangan baru.
Selanjutnya Model Sinektik berorientasi meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah, ekspresi kreatif, empati dan wawasan dalam hubungan sosial.
Sinektik merupakan suatu pendekatan baru yang menarik
guna mengembangkan kreativitas, model sinektik biasa digunakan untuk keperluan
mengembangkan “aktivitas kelompok” dalam organisasi industri, di mana individu
dilatih untuk mampu bekerja sama satu dengan yang lainnya dan nantinya
berfungsi sebagai orang yang mampu mengatasi masalah (problem-slovers)
atau sebagai orang yang mampu mengembangkan produksi (products-developers).
2. Tujuan dan Asumsi
Dalam model sinektiks ini pada empat
ide yang menentang pandangan lama tentang kreativitas seperti berikut :
a.
Kreativitas
sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua orang setiap hari
bergulat dengan masalah yang menuntut kreativitas dalam berbagai bidang
kehidupan. Oleh karena itu model ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan
seseorang dalam memecahkan masalah, mengekspresikan sesuatu secara kreatif,
menunjukkan emphathy, dan memiliki wawasan sosial.
b.
Proses
kreativitas bukanlah hal misterius. Proses ini dapat melatih seseorang secara
langsung sehingga dapat meningkatkan kreativitasnya.
c.
Penemuan yang
kreatif pada hakikatnya sama dalam berbagai bidang dan ditandai oleh proses
intelektual yang melatarbelakangi.
d.
Penemuan yang kreatif
dari individu dan kelompok pada dasarnya serupa. Individu dan kelompok
membangkitkan ide dan hasil dalam bentuk yang serupa.
3. Kreativitas Metafora
Inti dari model sintektiks ialah
aktivitas metapora yang meliputi analogi langsung, analogi personal dan konflik
yang dipadatkan. Kegiatan metaporis bertujuan menyajikan perbedaan konseptual
antara diri siswa dengan obyek yang dihadapi atau materi yang dipelajari.
Misalnya dengan cara meminta mengendalikan sistem tubuhnya sebagai jaringan
transportasi.
Metafora memperkenalkan konsep jarak antar siswa
dengan obyek, atau subyek lain, mendorong berpikir original. Sebagai misal,
dapat dikemukakan contoh: siswa disuruh memikirkan pelajarannya sebagai sebuah
sepatu tua atau sebuah sungai. Kita memberikan struktur, suatu metafora, di
mana siswa dapat memikirkan segala sesuatu yang telah dikenalnya melalui suatu
pendekatan baru.
Sebaliknya kita dapat menyuruh siswa memikirkan suatu
topik baru melalui pendekatan yang telah diketahuinya dan mereka diminta untuk
membandingkannya guna transportasi sistem. Aktivitas metaforik membantu para
siswa untuk dapat menghubungkan ide-ide dari hal-hal yang telah dikenalnya
menuju ke hal-hal baru atau dari suatu perspektif baru menuju ke hal yang
dikenal.
Adapun beberapa tipe analogi yang dipergunakan sebagai
dasar latihan sinektik yaitu:
Ø Analogi personal,
Menuntut siswa empati
terhadap ide atau objek yang dibandingkan. Siswa menjadi bagian dari elemen
fisik suatu problema. Identifikasinya mungkin terhadap individu, binatang, atau
benda-benda mati. Analogi personal sangat menekankan keterlibatan empati.
Kerelaan melibatkan diri terhadap obyek sangat dibutuhkan dalam analogi
personal, semakin rela melibatkan diri maka semakin besarlah konsep jarak yang
diperoleh. Adapun tingkat keterlibatan
individu dalam analogi personal yaitu:
a.
Mendeskripsikan fakta
b. Mengidentifikasi dengan perasaan
c.
Mengidentifikasi empatetik
dengan suatu yang hidup
d. Identifikasi empatetik dengan benda mati
Manfaat mengenal tingkatan analogi personal ini bukan
untuk mengenal bentuk-bentuk aktivitas metaforik, tetapi untuk memberikan
tuntunan bagaimana menetapkan konsep yang baik. Dengan analogi akan segera
dapat menciptakan jarak yang besar dan lebih memungkinkan siswa memperoleh ide-ide
baru.
Ø Analogi langsung
Analogi langsung merupakan perbandingan dua objek atau konsep. Perbandingan
tidak harus identik dalam segala hal. Analogi ini untuk mentransposisikan
kondisi-kondisi topik atau situasi permasalahan asli yang pada situasi lain
untuk menghadirkan pandangan baru tentang gagasan atau masalah.
Ø Konflik yang dipadatkan
Ialah cara mengontraskan dua
ide dengan memberi label singkat, biasanya dengan hanya dua kata, misalnya
“sangat galak atau sangat ramah “.
Ø Memberi tekanan pada pertentangan
Memberi tentangan pada pertentangan umumnya berbentuk dua buah kata yang
bertentangan misalnya: lesu-agresif; kawan-musuh; dan sebagainya.
Pertentangan-pertentangan tersebut memberikan pemahaman yang luas terhadap
suatu obyek yang baru. Hal tersebut dapat merefleksi kecakapan siswa untuk
menghubungkan dua kerangka berpikir itu terhadap suatu obyek.
4. Tahap – tahap Model Sinektik
Ada dua strategi yang
mendasari prosedur sinektik yaitu :
a. Strategi pertama ; menciptakan situasi yang baru
Strategiini dirancang untuk mengenl keanehan yang
memnuat para siswa memahami masalah, ide, atau produk dalam sesuatu yang baru
yang akhirnya memperjelas kreatifitas.
Strategi ini membantu para siswa melihat sesuatu yang
dikenalnya melalui sesuau yang tidak dikenal dengan menggunakan analogi –
analogi untuk menciptakan konsep jarak. Tahapan dari strategi ini antara lain :
-
Tahap pertama :
mendiskribsikan kondisi saat ini
Guru menyuruh siswa
untuk mendiskribsikan situasi atau suatu topik yang mereka lihat saat ini
-
Tahap kedua : analogi
langsung
Para siswa mengemukakan
analogi langsung, salah satu diseleksi dan selanjutnya dikembangkan
-
Tahap ketiga : analogi
persona
Para siswa “menjadi
‘analogi yang diseleksinya pada fase kedua
-
Tahap keempat :konflik
ditekan
Berdasarkan fase ke dua
dan ketiga siswa mengemukakan beberapa konflik dan dipilih salah satu
-
Tahap kelima analogi
langsung
Para siswa
mengembangkan dan menyaleksi analogilangsung lainnya berdasarkan konflik tadi
-
Tahap keenam meinjau
tugas yang sebenarnya
Guru menyuuh para siswa
meninjau kembali tugas atau masalah yang sebenarnya dan menggunakan analogi
yang terakhir atau maduk pada pengalaman sinektik.
b. Strategi kedua : memperkenalkan keaehan
Strategi ini dirancang
untuk membuat sesuatu yang baru, ide – ide yang tidak dikenal akaan lenih
berarti. Strategi kedua, merupakan keanehan, memberikan pemahaman para siswa
untuk menambah dan memperdalam hal-hal yang baru atau materi yang sulit.
Berikut adalah tahapan
dari strategi yang kedua :
-
Tahap pertama : input
tentang keadaan yang sebenarnya
Guru menyajikan suatu
informasi yang baru
-
Tahapan kedua : analogi
lagsung
Guru mengusulkan
analogi langsung dan menyuruh siswa menabarannya
-
Tahapan ketiga :
analogi personal
Guru mrnyuruh siswa
menjadi analogi langsung
-
Tahapan keempat :
membedakan analogi
Para siswa menjelaskan
dan menerangkan kesamaan antara materi yang baru dengan analogi langsung
-
Tahapan kelima :
menjalaskan perbedaan
Para siswa menjelaskan
mana analogi – analogi yang tidak sesuai
-
Tahapan keenam :
penjelajahan
Para siswa menjelajahi kembali kebenaran topik dengan batasan-batasan
mereka
-
Tahapan ketujuh : membangkitkan
analogi
Para siswa memberkan
analogi sendiri secara langsung dan menjelajahi persamaan dan perbedaannya.
5. Kelebihan
dan Kekurangan Model Pembelajaran Sinektik
Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran sinektika, sebagai berikut :
Ø Kelebihan
a.
Strategi ini bermanfaat untuk mengembangkan pengertian
baru pada diri siswa tentang suatu masalah sehingga dia sadar bagaimana
bertingkah laku dalam situasi tertentu.
b.
Strategi ini bermanfaat karena dapat mengembangkan
kejelasan pengertian dan internalisasi pada diri siswa tentang materi baru.
c.
Strategi ini dapat mengembangkan berpikir kreatif,
baik pada diri siswa maupun guru.
d.
Strategi ini dilaksanakan dalam suasana kebebasan
intelektual dan kesamaan martabat antara siswa.
e.
Strategi ini membantu siswa menemukan cara berpikir
baru dalam memecahkan suatu masalah.
Ø Kelemahan
a.
Sulit dilakukan oleh guru dan siswa yang sudah
terbiasa menggunakan cara lama yang menekankan pada penyampaian informasi.
b.
Metode ini menitikberatkan pada berpikir
reflektif dan imajinatif dalam situasi tertentu, maka kemungkinan besar
siswa kurang menguasai fakta-fakta dan prosedur pelaksanaan atau keterampilan.
c.
Kurang memadahinya sarana dan prasarana pendidikan di
sekolah-sekolah.
B.
Aplikasi Dalam
Bimbingan dan Konseling
Berdasarkan
kelebihan – kelebihan dari model sinektik ini, model pemebelajaran seperti ini
cocok untuk diterapkan dalam bimbingan dan konseling. Karena guru BK dapat
menerapkannya dalam membantu siswa dalam mengatai masalah – masalah yang sedang
dialami oleh siswa. Dalam model ini siswa diminta unruk berfikir secara kreatif
dalam memecahkan masalah – masalan yang sedang dialaminya, guru membantu siswa
dalam merangsang pemikiran – pemikiran kreatif yang dimiliki siswa tersebut,
sehingga tercipta kerjasama yang baik antara guru dengan siswa. Dan siwa juga
bisa memikiran alternatif – alternatif pemecahan masalah yang dialami oleh
siswa. Jadi bisa mempersingkat waktu dan siswa tidak terlalu lart dalam masalah
yang dialami tersebut.
Apakah model sinektik dapat diterapkan dalam Pembelajaran secara umum?
BalasHapusBagaimana penerapan model sinektik pada mapel ipa??mohon pencerahannya..
BalasHapusDari mana referensinya tentang kelebihan dan kekurangan model sinektik? Buku apa?
BalasHapusbisa kirimkan contoh buku model pembelajaran sinektik
BalasHapusApakah ada buku model sinektik?
BalasHapus